Penayangan serial The Penguin di HBO GO sudah lama dinantikan penggemarnya. Apalagi merupakan spin-off The Batman menceritakan tentang Oz Cob. Tidak lain merupakan bos kriminal sekaligus villain terkenal dari Batman.
Untuk Anda pecinta DC, tentu akan menemukan banyak karakter baru mulai bermunculan. Pastinya serial ini menjadi tontonan sempurna dan worth it. Terutama karena menjadi kelanjutan film sebelumnya yang dianggap sukses.
8 Fakta Serial The Penguin Sebagai Spin-Off Film The Batman
Penayangan pertama kali pada 19 September 2024 sukses menarik perhatian penontonnya. Serial ini diproduksi langsung oleh Matt Reaves sebagai sutradara. Berikut beberapa fakta tentang villain The Batman tersebut:
1. Menyajikan Peristiwa Lanjutan di The Batman
Untuk Anda yang tertarik menyaksikan serial The Penguin, tentu perlu mengingat kembali The Batman (2022). Apalagi menjadi kelanjutan dari film tersebut. Tepatnya satu minggu setelah ending film tersebut terjadi.
Dalam serialnya akan diawali pemandangan Gotham City yang kelam karena terendam banjir. Hal ini disebabkan Riddler yang mengebom tembok perbatasan laut. Tentu membuat visual kota penuh kriminal ini semakin gelap.
Untuk serial ini sendiri memiliki alur cerita maju sehingga menjadi penerus berbagai kejadian dalam filmnya. Nantinya dapat menjadi penerus cerita The Batman Universe. Pastinya membuat banyak penontonnya merasa penasaran.
2. Kentalnya Nuansa Scoring dan Gelap
Matt Reaves dalam serial The Penguin memiliki peran sebagai sutradara sekaligus penulis. Tentu sekaligus memasuki jajaran produser eksekutif. Tidak heran memiliki berbagai pengaruh pada adaptasi elemen seperti di filmnya.
Salah satu hal yang dirasakan penonton yaitu scoring hingga nuansa gelap. Tapi bisa menikmatinya karena adegan saat pagi atau siang hari juga banyak. Tidak heran memberikan visualisasi yang cukup unik.
Kembalinya Colin Farrel sebagai karakter Oz Cobb sendiri mendapatkan apresiasi besar. Apalagi harus menyiapkan kostum hingga makeup yang terbilang sulit. Pengorbanannya menghasilkan buah manis karena rating yang bagus.
3. Mengingatkan Kembali Jahatnya Penguin
Dalam The Batman, mungkin Oz dianggap sebagai seorang penjahat kelas bawah. Tapi dalam series ini akan mengingatkan kembali terhadap kejahatannya. Tentu berhasil memanfaatkan kejahatan Riddler karena membanjiri Gotham.
Apalagi terdapat ribuan warga Gotham City karena ulah Riddler tersebut. Dalam serial The Penguin, Oz mengambil kesempatan atas kekacauan karena banjir tersebut. Tujuannya untuk mengambil alih dunia kriminal bawah tanah.
Oz harus membunuh Alberto Falcone selaku pewaris mafia terkejam Gotham City. Kemudian harus menghadapi rival Maronis. Kedatangan Sofia Falcone membuatnya lebih sulit untuk menjadi pemimpin puncak mafia di Gotham City.
Oz tidak segan mengadu domba dua keluarga mafia terbesar Gotham untuk melakukannya. Kejahatannya semakin terlihat dengan tampilan wajah seram dan menggunakan penyangga kaki. Tentu lebih menarik karena brutal dan impulsif.
4. Alur Dinilai Lambat
Series ini termasuk bergenre kriminal sehingga banyak kejahatan dapat Anda nikmati. Meski begitu keseruannya tidak hanya bergantung dengan pertarungan intens. Melainkan banyak konflik yang bermunculan antar berbagai karakter.
Hal ini dapat dinikmati pada setiap percakapan yang dinilai padat. Penonton membutuhkan ketelitian ekstra agar bisa menyimak setiap pembahasan. Baik dari ucapan Oz, Sofia, Maroni, Carmine dan sebagai karakter lainnya.
Dalam serial The Penguin, banyak karakter mengingatkan tentang kejadian sebelumnya. Termasuk beberapa peristiwa umum pada DC Universe seperti biasa. Meski alurnya dinilai lambat, tapi tetap masih worth it untuk ditonton.
5. Rating Certified Fresh dari Rotten Tomatoes
Satu minggu sebelum resmi rilis, media memiliki kesempatan menonton serial ini terlebih dulu. Pada Rotten Tomatoes, sukses meraih rating 93%. Bahkan berhasil mengalahkan film The Batman karena hanya meraih 85%.
Selain itu mengalahkan The Dark Knight Rises (87%), Batman Begins (85%) hingga Batman Returns (82%). Tentu menjadi awal baik untuk series tersebut. Apalagi membuka lampu hijau untuk berbagai spin-off lainnya.
6. Satu-satunya Spin-Off yang Sukses Tayang
Sebelum rilis serial The Penguin, pernah direncanakan proyek spin-off berjudul Gotham PD. Tapi sayangnya dibatalkan padahal cukup dinantikan. Pada serial ini fokus terhadap korupsi dalam tubuh internal kepolisian Gotham.
Kegagalan lainnya yaitu pada spin-off Arkham Sylum karena permintaan Warner Bros Pictures. Terutama karena ingin memfokuskan diri terhadap karakter utamanya. Tapi kisah dalam kedua spin-off telah masuk pada series Penguin.
7. Proses Makeup yang Membuat Frustasi
Kesuksesan series ini salah satunya dipengaruhi keberhasilan sang pemeran utama, Colin Farrell. Apalagi harus bertransformasi agar wajahnya lebih licik dan kejam. Ternyata prosesnya terbilang panjang dan membuat frustasi.
Kesulitan yang dihadapi saat pembuatan serial The Penguin membuatnya bangga. Bahkan memberikan rasa terima kasih besar untuk setiap pihak yang terkait. Selain itu ingin terus menjadi bagian dalam proyek tersebut.
8. Potensi Kemunculan The Batman
Kemunculan The Batman menjadi keinginan besar bagi setiap penontonnya. Tentu kehadirannya patut dinantikan karena latarnya hanya satu minggu setelah The Batman. Kemunculannya bisa sebagai Batman maupun Bruce Wayne.
Sebelumnya kemunculan Batman pada series DC terbilang terbatas karena hanya satu episode. Contohnya pada Gotham (2014-2019) maupun Titans (2018-2023). Battinson tentu akan menjadi karakter paling didambakan.
Anda yang menantikan film The Batman 2, series ini dapat menjadi penghubung sempurna. Terutama karena satu universe sehingga seru. Jadi, wajar jika serial The Penguin berhasil mendapatkan pengakuan dari penonton.